Peminat okultisme acapkali rancu membedakan Buluh Perindu dengan Bulu Perindu. Hal ini mungkin saja dikarenakan kata buluh dan bulu mempunyai
kemiripan bunyi kata atau bisa juga karena ketidak tahuan akan jenis
benda ini.
Dalam bahasa Melayu, Buluh bermakna Bambu, sedangkan
Perindu bermakna Membuat rindu, terminologi ini merupakan majasi untuk
menyebut alat musik tiup berupa Seruling. Seperti dalam kias bidal
orang melayu, alisnya bak Semut Beriring, rambutnya bak Mayang Terurai,
pipinya bak Pauh Dilayang ( pauh adalah buah kuini, dilayang= dipotong
memanjang dgn rapi), kukunya bak Kiliran Taji, bibirnya bak Delima
Merekah, hidungnya bak Dasun Tunggal (dasun tunggal= bawang putih
tunggal), suaranya merdu bak Buluh Perinduh.
Dalam pemanfaatan
supranatural, ada banyak jenis buluh perindu. Ada yang menyebutnya
bambu gila yakni sepotong bambu kecil tunggal yang terdapat di pucuk
serumpun bambu kuning yang selalu bergerak-gerak meskipunpun tidak ada
angin bertiup, konon dibawah serumpun bambu ini dijaga oleh seekor ular
hitam. Jenis bambu ini biasanya tumbuh diatas batu.
Untuk
kemanfaatan supranatural, di Kalimantan menggunakan Bulu atau serat
yang terdapat pada buluh perindu. Orang Dayak Murong di puncak gunung
Bondang Puruk Cahu kalimantan Barat percaya bahwa rumpun yang memiliki
buluh perindu merupakan tempat hunian makhluk halus yang mereka sebut
Puntianak. Sehingga untuk mendapatkannya diperlukan ritual khusus yang
intinya adalah meminta kerjasama baik dari Sang Puntianak. Kerjasama
ini yaitu seseorang yang mengambil buluh perindu diwajibkan merawat
tempat hunian Puntianak itu, sedangkan kompensasinya, Puntianak
menolong usaha penggunaan buluh perindu itu untuk mempengaruhi hati
seseorang.
Setelah ritual tersebut dijalankan, barulah buluh
perindu tersebut bisa dipergunakan. Adapun cara penggunaannya dengan
meniupkan bubung bambu tersebut, sambil membayangkan wajah calon yang
ingin dibuat rindu terhadap kita. Disini digunakan mantera untuk
membuat Puntianak rela membantu.
Adapun jenis buluh perindu ini
mempunyai ciri yaitu seperti tabung kecil dengan diameter berkisar
0,75cm dengan panjang sekitar 5 cm yang memiliki tutup, pada bahagian
dalamnya terdapat serat seperti akar atau bulu halus berwarna kehitaman
dan sangat liat, tidak mudah patas, putus apalagi terbakarpun tidak
bisa.
Jika bubung bambu tersebut kita taruh disungai yang
bergerak, maka ia tidak akan bergerak mengikuti arusnya, bahkan
cenderung berlawanan arah atau malah diam. Kalau dibuka tutupnya akan
mengeluarkan bau seperti rebung bambu yang sangat khas. Pengaruhnya
akan bertahan selama tiga hari, setelah itu harus diulang lagi.
Sedangkan
Bulu Perindu yang sering dibesar-besarkan paranormal itu, berbentuk
seperti ijuk sapu, panjangnya sekitar 5 cm. Ada paranormal yang membuat
penamaan Bulu Perindu Emas, Kehitaman atau Bulu Perindu Kemerahan.
Merupakan perdu dari sejenis rumput liar yang merupakan tumbuhan semak.
Burung elang sering mengumpulkan perdu ini untuk membuat sangkak
bertelur.
Dalam kondisi kering, perdu dari pohon rumputan ini
mempunyai sifat lenting sehingga ia akan bereaksi dalam bentuk gerak
jika terkena panas seperti didekatkan pada bara rokok atau terkena
dingin jika dikenakan air. Didalam mangkok yang berisi air, Bulu Perindu akan bergerak, bahkan mampu mencari pasangannya. Jika kita
mempelajari Kofisien Lenting pada ilmu Fisika, hal ini bukanlah suatu
yang luar biasa.
Yang disebut Bulu Perindu dari perdu rumput ini
mempunyai manfaat penyembuhan bagi penderita patah tulang. Dalam jumlah
yang berimbang, bulu perindu bisa di campur dengan minyak kelapa
hijau.
Sedang bulu perindu sebenarnya adalah sejenis bulu yang
terdapat pada paruh enggang atau burung nanggur daha yang datang 45
tahun sekali di bukit tertentu. (untuk menghindarkan pemalsuan oleh
oknum paranormal gadungan, saya tidak mencantumkan photo bulu/buluh
perindu yang asli disini)
Bagi peminat Ilmu Pelet ataupun
Pelaris, Buluh & Bulu Perindu juga sering di jadikan bahan untuk
kepentingan pemanis. Biasanya Bulu Perindu diletakkan di dalam dompet
atau direndam di dalam minyak wangi tertentu untuk bahan olesan.
Selanjutnya >>